Perawat Taman Hingga Pedagang Bendera Terima Bantuan PJBW di Bekasi

08 Agt 2025 Admin

SOROT BERITA | BEKASI - Minimnya penghasilan pekerja informal seperti perawat taman dan pedagang bendera Agustusan, menjadi perhatian khusus Tim Program Jumat Berkah Wartawan (PJBW) dalam aksi sosial pekan ke-36, Jumat (8/8/2025) di wilayah Bekasi Kota dan Kabupaten Bekasi.

Puluhan pekerja informal, mulai dari perawat taman di kawasan perkantoran hingga pedagang bendera musiman menjelang peringatan HUT RI ke-80, menerima bantuan berupa nasi kotak dan air mineral dari tim relawan wartawan tersebut.

ADVERTISEMENT

Perawat Taman Bergaji Mingguan Rp 450 Ribu.

Udin (45), salah satu perawat taman di kawasan perkantoran Sumarecon, Kota Bekasi, mengaku bersyukur mendapat bantuan saat waktu istirahat.

"Waktunya pas, karena kita mau istirahat. Dapat nasi dari Program Jumat Berkah Wartawan, ya langsung kita nikmati saja," kata pria asal Kuningan, Jawa Barat itu.

Udin menjelaskan, dirinya dan tiga rekan kerjanya hanya bergaji mingguan Rp 450.000-Rp 500.000 per orang, dengan masa kerja enam hingga tujuh hari seminggu.

"Kalau tidak kerja sehari, ya dipotong mandor. Gaji dihitung berdasarkan kehadiran," jelasnya.

Para perawat taman ini memulai tugas sejak pukul 07.00 WIB dan biasanya beristirahat, sambil menikmati makanan ringan atau kopi.

Pedagang Bendera Mengandalkan Momentum Agustusan.

Tidak hanya perawat taman, Tim PJBW juga menyasar pedagang bendera Agustusan di Jalan Raya Perjuangan dekat Stasiun Bekasi Kota dan Pintu Gerbang Timur Perumahan Villa Gading Harapan, Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi.

Kusmayadi, pedagang bendera asal Karawang yang sengaja datang ke Bekasi, mengaku awalnya kaget didatangi tim relawan.

"Bapak ini pedagang musiman. Jualan bendera karena mau ada acara Agustusan. Mudah-mudahan bisa banyak pembeli," ujar Kusmayadi.

Dia menambahkan, tidak hanya bendera merah putih atau umbul-umbul yang laku, bambu penyangga juga menjadi incaran pembeli menjelang 17 Agustus.

Di tempat yang berbeda, Aji, pedagang bendera di Perumahan VGH Kebalen, menuturkan keuntungan yang diperoleh cukup tipis. Dari penjualan bendera, dia hanya meraup keuntungan sekitar Rp 25.000, sedangkan bambu memberikan margin Rp 10.000.

"Makanya, dapat makanan dan minuman dari Jumat Berkah Wartawan bisa mengirit pengeluaran," kata Aji yang mengaku masih lajang tersebut.

Kaum Rentan Juga Tersentuh Program.

Program PJBW pekan ke-36 juga menyentuh kaum rentan seperti Ibu Ati bersama cucunya Salia, Ibu Titin, Pak Agung, Ibu Rormah, dan Pak Mukhlisin di kawasan Bekasi Kota.

Kamidi, tukang tape keliling asal Tambun, Kabupaten Bekasi, mengaku baru pertama kali bertemu Tim PJBW. Meski demikian, bantuan tersebut sangat membantunya menghemat pengeluaran harian.

"Jualan tape begini belum tentu banyak yang beli. Seharian bisa dapat untung Rp 50.000-Rp 75.000, sudah sangat bersyukur," tuturnya.

Surya dan Majid, keduanya tukang barang bekas, juga mengaku terbantu dengan adanya program sosial tersebut.

Masjid Jadi Titik Distribusi Terakhir.

Sebagai penutup aksi sosial pekan ke-36, Tim PJBW menitipkan 60 kotak nasi dan dua dus air mineral botol kepada H. Hasan yang mewakili Masjid Darussalam, Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi.

Program Jumat Berkah Wartawan merupakan inisiatif para jurnalis, untuk membantu masyarakat kurang mampu, khususnya pekerja informal yang terdampak kondisi ekonomi.

Aksi sosial ini diharapkan dapat memberikan sedikit keringanan bagi pekerja keras yang bergaji pas-pasan, di tengah tantangan ekonomi saat ini. (***)