SOROT BERITA | BEKASI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, memetakan sejumlah titik rawan, yang berpotensi mengganggu kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dari hasil pemetaan yang dipaparkan dalam Rapat Koordinasi di Kantor KPUD Kota Bekasi, teridentifikasi total 241 TPS yang memerlukan pengawasan khusus, terdiri dari 199 lokasi rawan banjir dan 42 titik rawan konflik.
"Kami telah melakukan kajian mendalam bersama stakeholder terkait. Pemetaan ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi panduan penting untuk mengamankan proses demokrasi di Kota Bekasi," ungkap Komisioner KPU Kota Bekasi Divisi Data dan Informasi, Faris Ismuammir, Senin (25/11/2024).
Faris yang akrab disapa Ais menjelaskan, 199 TPS rawan banjir tersebar di 19 kelurahan dan 8 kecamatan.
"Kategori rawan banjir ini tidak hanya mencakup banjir besar, tetapi juga genangan air yang berpotensi mengganggu. Sedikit saja ada air, bisa mengancam keamanan logistik pemilihan," jelasnya.
Sementara itu, Ais memaparkan, untuk titik rawan konflik, teridentifikasi 42 TPS yang tersebar di 10 kelurahan dan 5 kecamatan.
"Penentuan titik rawan konflik ini berdasarkan tiga indikator utama: literasi sejarah pemilihan sebelumnya, hasil pengamatan tim lapangan, dan masukan dari PPK serta PPS," papar Ais.
Ais menyatakan, KPUKota Bekasi telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, untuk mengamankan proses pemilihan.
"Untuk TPS rawan banjir, kami sudah koordinasi dengan BPBD dan Dinas PU, untuk siaga pompa air dan peralatan pendukung. Sedangkan untuk titik rawan konflik, kami menggandeng Polres dan tokoh masyarakat setempat," terang Ais.
Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 1,8 juta lebih, KPU Kota Bekasi memandang penting upaya pencegahan dini.
"Kami tidak mau ada satu suara pun yang hilang karena kendala teknis atau konflik. Setiap suara sangat berharga dalam proses demokrasi ini," tegasnya.
KPU Kota Bekasi juga mengajak masyarakat berperan aktif menjaga kelancaran Pilkada, terutama untuk memantau terlebih dahulu lokasi TPS nanti.
"Kami mengimbau seluruh pemilih untuk mencari tahu lebih dulu kondisi TPS tempat mereka akan memilih. Jika berada di lokasi rawan banjir, sebaiknya datang lebih pagi," saran Ais.
Lebih lanjut, Ais menekankan pentingnya kedewasaan berdemokrasi. Karena menurutnya, Pilkada adalah momentum penting untuk kemajuan wilayah.
"Pemilihan kepala daerah ini momentum penting bagi Kota Bekasi. Mari kita jaga bersama agar berlangsung aman, tertib, dan berkualitas. Jangan mudah terprovokasi atau tersulut emosi yang bisa menciderai proses demokrasi," pesannya.
Pemetaan yang dilakukan KPU Kota Bekasi menjadi bagian penting, dari upaya menghadirkan pemilihan yang berkualitas.
Dengan identifikasi dini area-area rawan, diharapkan potensi gangguan dapat diminimalisir, sehingga hak pilih masyarakat Kota Bekasi dapat tersalurkan dengan baik. (Bandaharo)