Tingkat Kesembuhan TB RO Rendah, Platform Upskill TB Diluncurkan

02 Okt 2025 Admin

SOROT BERITA | JAKARTA - Indonesia masih bergulat dengan beban Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) yang tinggi. Dari estimasi 30 ribu kasus pada 2024, hanya 9.573 pasien yang benar-benar menjalani pengobatan, dengan tingkat keberhasilan tak sampai 60 persen.

Atas dasar itu, Yayasan Riset dan Pelatihan Respirasi Indonesia (RPRI) resmi meluncurkan Upskill TB, sebuah platform digital yang dirancang untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dalam menangani Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO), di Hotel Park Hyatt, Jakarta, pada Kamis (2/10/2025).

ADVERTISEMENT

Melalui paduan pengobatan baru BPaL/M yang diperkenalkan WHO pada 2022, pasien TB RO dapat menjalani terapi lebih singkat, yakni enam bulan, dengan tingkat kesembuhan yang lebih tinggi serta efek samping lebih ringan. Indonesia mulai mengimplementasikan paduan ini sejak Agustus 2023.

Direktur RPRI, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K), mengatakan kehadiran Upskill TB menjadi solusi atas keterbatasan pelatihan tenaga kesehatan di lapangan.

“Paduan baru BPaL/M menjadi titik balik pengobatan TB RO. Namun, implementasinya belum merata dan pelatihan masih terbatas. Upskill TB hadir agar tidak ada pasien tertinggal dari akses pengobatan terbaik,” ujar Prof. Erlina.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD, K-EMD, PhD, menambahkan paduan BPaL/M membawa efisiensi signifikan.

“Jika pengobatan lama menghabiskan biaya hingga Rp120 juta per pasien, dengan BPaL/M biayanya turun drastis menjadi sekitar Rp9 juta. Kehadiran Upskill TB memperkuat transformasi kesehatan nasional,” katanya.

Di tempat yang sama, Senior Vice President Market Access TB Alliance, Sandeep Juneja, menilai Upskill TB memainkan peran penting dalam mempercepat akses pengobatan. 

“Tantangan terbesar bukan hanya menciptakan inovasi, tetapi memastikan pasien bisa segera mengaksesnya. Upskill TB menjembatani pengetahuan ilmiah dan praktik klinis,” ucapnya.

Senada, Ketua Tim Kerja Tuberkulosis dan ISPA, dr. Triya Novita Dinihari, berharap inovasi ini dapat menekan angka putus berobat.

“Dengan regimen BPaL/M dan teknologi Upskill TB, peluang sembuh semakin besar dan akses pengobatan lebih luas hingga ke pelosok,” pungkasnya.

Melalui platform daring ini, tenaga kesehatan dapat mengakses pelatihan fleksibel, materi lengkap dari ahli nasional dan internasional, hingga forum diskusi sejawat. Platform dapat diakses di UpskillTB.org. (***)