SOROT BERITA | JAKARTA - Tingginya angka kaum rentan, pekerja tidak tetap, dan keluarga prasejahtera di wilayah Jabodetabek, mendorong sejumlah wartawan lintas media membentuk gerakan sosial berkelanjutan.
Program Jumat Berkah Wartawan (PJBW) yang akan genap berusia setahun pada akhir November 2025, kini tengah menyusun strategi untuk memperluas jangkauan dan mempertahankan konsistensi.
Agus Santosa, Admin dan Penanggung Jawab PJBW yang juga penggagas program, mengakui menjaga konsistensi pelaksanaan setiap pekan membutuhkan komitmen kuat dari kalangan wartawan lintas media se-Jabodetabek.
"Jujur, tak sulit memang untuk menemui para penerima manfaat dari berbagai kalangan. Mereka hampir merata di seluruh wilayah Jabodetabek. Kendati saat terjun di lapangan, PJBW bukanlah satu-satunya yang ingin atau sudah konsisten menjalani program berbagi," tegas Agus.
Menurut Agus yang kini mengelola media Posberitakota.com, menggaet partisipasi rekan wartawan tidaklah sulit. Kuncinya adalah komunikasi efektif, terutama ketika menyampaikan bahwa PJBW merupakan bentuk ibadah sosial.
"Untuk menggaet partisipasi kalangan wartawan yang ada, tinggal melakukan komunikasi yang efektif. Ketika disebut bahwa PJBW sebagai kegiatan atau bentuk ibadah sosial, yakni membangun kepedulian sosial terhadap warga masyarakat dari kaum rentan dan keluarga prasejahtera, support pun nyaris terus bergulir," paparnya.
Program ini mendapat dukungan kuat dari Yon Parjiono dari Suarakarya.id dan Kelana Muda dari Media BBC/Mitra Banten, yang keduanya duduk sebagai penasehat PJBW.
Dukungan juga mengalir dari kalangan wartawan bidang hiburan serta lintas bidang dan media yang umumnya berada di wilayah Jabodetabek.
Yon Parjiono menyatakan, PJBW bisa terus berjalan karena mendatangkan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. Meski bentuk ibadah sosial yang disalurkan berupa makanan dan minuman sederhana, namun sangat membantu kaum rentan.
"Tapi, paling tidak bakal dirasakan sangat membantu mereka dari kaum rentan, pekerja tak tetap dan keluarga prasejahtera. Buktinya, sepanjang pelaksanaan PJBW sejak pekan ke-1 sampai ke-48, mereka semakin banyak ditemui Tim PJBW," ucapnya.
Sementara itu, Kelana Muda menekankan pentingnya perluasan sasaran program. Menurutnya, PJBW tidak hanya harus berkeliling membagi makanan, tetapi juga perlu menyasar masjid, rumah yatim piatu, atau lembaga sosial lainnya.
"Malah, saya setuju jika PJBW ke depan atau di tahun ke-2, juga sudah memulai berbagi semacam kitab Al-Qur'an dan kain sarung. Hal itu kita sedekahkan ke masjid atau rumah/yayasan yatim piatu yang ada di wilayah Jabodetabek," ujarnya.
Pada pelaksanaan pekan ke-48 yang jatuh pada Jumat (31/10/2025), PJBW menyasar wilayah Tanah Merah, Ciracas, Jakarta Timur. Tim membagikan 100 lebih nasi kotak dan 5 dus air mineral botol. Separuh dari bantuan tersebut dititipkan ke Masjid Jami Al-Hidayah yang berlokasi di RT 01/RW 06 Kelurahan Rambutan, Ciracas.
Ketua DKM Jami Al-Hidayah, Ustaz H Zaini, menerima langsung distribusi dari Tim PJBW. Dia didampingi pemilik UMKM Syeh Jati, Puti Indo Jati.
"Terima kasih atas kehadiran Pak Wartawan ke masjid kami, apalagi menyampaikan distribusi makanan dan minuman untuk Jumat Berkah," ucap Ustaz H Zaini.
Tim PJBW juga berbagi nasi kotak dan air mineral kepada para tukang parkir di wilayah Tanah Merdeka, Ciracas, di antaranya Rudi, Ery, dan Hendrik.
Bantuan serupa disalurkan kepada petugas pengangkut sampah, Ade dan Karya, yang bekerja di sepanjang Jalan Raya Kampung Rambutan.
Di perempatan lampu merah kolong tol Pasar Rebo, Tim PJBW menyerahkan nasi kotak kepada Udin, Wiryo, dan tukang parkir bernama Firman. Sejumlah kaum rentan lainnya seperti Tirto, Bambang, Dede, serta Husni yang berada di Jalan Raya DI Panjaitan dan Ahmad Yani juga mendapat bantuan.
Saat melintas ke Jalan Pramuka Raya, tim berbagi kepada Awo yang berprofesi sebagai tukang kopi, Rosidi dan Bahari yang berprofesi sebagai pemulung. Bantuan juga diberikan kepada Iie, tukang cat las duco yang biasa mangkal di sepanjang Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Sebagai penutup pekan ke-48, PJBW bertemu Cucu, pedagang es, dan sejumlah pekerja serabutan yang tengah beristirahat di Jalan Kwitang Raya, Jakarta Pusat. Para petugas pengamanan dalam (Pamdal) di DPRD dan Balai Kota Pemprov DKI juga kebagian makanan dan minuman dari PJBW.
Dengan hampir 48 pekan berjalan tanpa henti, PJBW membuktikan konsistensi gerakan sosial yang diinisiasi wartawan bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Ke depan, program ini berencana memperluas cakupan bantuan, tidak hanya makanan dan minuman, tetapi juga kitab suci dan perlengkapan ibadah untuk masjid serta panti asuhan di Jabodetabek. (Dewa)

