Lutfi Nasution Menduga Ada Upaya Hancurkan PAN Secara Terorganisir

22 Sep 2025 Admin
Ilustrasi gambar

SOROT BERITA | JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN), tengah menghadapi rentetan isu negatif yang mencurigakan dalam beberapa bulan terakhir. Mulai dari kasus yang menerpa Eko Patrio, Uya Kuya, hingga Zita Anjani sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, dinilai bukan sekadar kebetulan melainkan bagian dari serangan politik terorganisir.

Lutfi Nasution yang merupakan Aktivis 98 itu menduga, ada upaya sistematis untuk menghancurkan partai berlambang matahari terbit tersebut, melalui penyerangan terhadap kader-kadernya terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

"Saya menduga, upaya ini terindikasi punya maksud tertentu, gerakan ini sangat massif dan terorganisir, ini by design," kata Lutfi dalam keterangan di Jakarta, Minggu (22/9/2025).

"Ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan PAN lewat kaki-kakinya dulu pakai 'gergaji mesin', setelah itu baru atasnya atau Ketua Umum PAN," tambahnya.

Lutfi, yang juga pendiri Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ), mencontohkan kasus Zita Anjani yang mendadak dibatalkan sebagai pembicara kunci dalam seminar Magister Pariwisata Universitas Padjadjaran pada Juni 2025.

Yang mencurigakan, menurut Lutfi, adalah timing pemberitaan kasus tersebut.

"Kegiatan tersebut digelar pada bulan Juni, mengapa beritanya naik dengan massif di bulan September, bahkan sampai hari ini?" tanyanya.

Meski Zita Anjani telah melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada penyelenggara seminar, serangan terhadapnya dinilai masih terus berlanjut dengan intensitas tinggi.

"Mba Zita kan sudah minta maaf secara terbuka dan lakukan klarifikasi mengapa dirinya tidak bisa hadir, tapi masih saja diserang dengan sangat masif," ungkap Lutfi.

"Ini membuat dugaan kuat issue ini ada yang mengatur dan kental dengan aroma muatan politis dan by design," lanjutnya.

Ketua Umum Indonesia Muda Relawan Prabowo 2019 ini juga menyoroti bahwa serangan serupa tidak hanya mengincar PAN, tetapi juga Partai Gerindra yang merupakan partai Presiden Prabowo Subianto.

"Tidak hanya PAN, Gerindra juga kena sasaran tembak rival Prabowo, Bang Dasco dan Mba Saras juga kena," papar Lutfi.

Dia mencontohkan kasus Saras Dewi yang "digoreng" melalui video yang diedit hingga akhirnya mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI.

Menurut analisis Lutfi, banyak pihak baik dalam maupun luar negeri yang terganggu dengan visi misi Presiden Prabowo yang berpihak pada kepentingan rakyat dan nasional.

"Saya juga mencurigai, di balik ini semua banyak pihak yang kepentingan kelompok dan pribadinya terganggu, baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan misi besar Pak Prabowo yang dituangkan dalam Asta Cita untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," terangnya.

Pria yang juga anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini menilai, Kabinet Merah Putih sedang menghadapi tekanan dari berbagai arah, termasuk dari dalam koalisi sendiri.

"Menurut saya, Kabinet Merah Putih hari ini juga sedang tidak baik-baik saja, musuh Pak Prabowo tidak hanya ada di luar koalisi, saya menduga di dalam koalisi pun ada anggota koalisi menggunakan standar ganda," tegasnya.

Lutfi menyarankan Presiden Prabowo melakukan konsolidasi internal untuk menghadapi dinamika politik yang tidak terduga.

"Hari ini, PAN dan Gerindra yang diserang, tidak menutup kemungkinan yang lainnya akan menjadi sasaran tembak," katanya.

"Jadi, Pak Prabowo harus lakukan bersih-bersih, yang setia dijaga, yang jauh dirangkul, yang mengganggu dibuang," pungkasnya. (***)