SOROTBERITA | KOTA BEKASI -Jumat, 28 November 2025. Dalam skema awal, seluruh akses masuk dan keluar kendaraan serta penumpang di sisi selatan Stasiun Bekasi, Jalan Ir. Juanda, akan ditutup sementara. Arus kendaraan dan penumpang akan dipindahkan ke sisi utara, yakni Jalan Perjuangan—Pusdiklat, yang selama ini juga telah digunakan sebagai jalur alternatif.
“Saat uji coba dilaksanakan, semua akses di sisi selatan akan ditutup dan dipindahkan ke utara demi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di kawasan stasiun,” ujar Zeno, perwakilan yang memahami rencana uji coba tersebut, Senin (17/11/2025).
Menanggapi hal itu, Frits Saikat menilai langkah Dishub sebagai bentuk keseriusan dalam menyusun kajian berbasis kondisi lapangan.
“Uji coba seperti ini memang harus dilakukan agar solusi akhir yang dihasilkan benar-benar terbaik, bukan hanya coba-coba. Ini langkah yang bijak,” kata Frits di Bekasi, Jumat (21/11/2025).
Frits menilai kemacetan di kawasan Stasiun Bekasi telah menjadi persoalan klasik. Tepat satu tahun lalu, pada 21 November 2024, ia mulai mengkritisi kondisi lalu lintas di area tersebut yang kerap dikeluhkan warga.
Selain faktor padatnya kendaraan, ia menilai keberadaan pangkalan transportasi bayangan, ditambah perlintasan kereta api, memperburuk kondisi sekaligus meningkatkan potensi bahaya bagi pengguna jalan.
“Stasiun Bekasi itu sudah lama menjadi legenda kemacetan. Dengan perlintasan kereta api dan banyaknya transportasi bayangan, kondisi makin berbahaya. Karena itu, saya menyambut baik uji coba ini dan berharap kajian Dishub menghasilkan solusi terbaik agar kekhawatiran warga bisa teratasi,” ujarnya.
Dishub Kota Bekasi diharapkan dapat memanfaatkan masa uji coba ini untuk mengumpulkan data riil di lapangan, sehingga kebijakan penataan lalu lintas di area stasiun dapat dirumuskan secara lebih tepat dan berkelanjutan.(Bandaharo)

