SOROT BERITA | BEKASI - Tingginya biaya transportasi yang mencapai 14 persen dari total pengeluaran hidup warga Kota Bekasi, mendorong Anggota DPR RI Komisi V, Sudjatmiko, mendesak pemerintah daerah mengadopsi sistem transportasi gratis seperti JakLingko untuk meringankan beban masyarakat.
Data Survei Biaya Hidup Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat warga Bekasi harus mengeluarkan rata-rata Rp1,9 juta per bulan untuk transportasi, menjadikan kota ini memiliki biaya transportasi tertinggi di Indonesia.
Realitas mahalnya ongkos transportasi ini dirasakan langsung oleh Fini, warga Bekasi Utara yang rutin menggunakan angkutan umum. Dalam kegiatan penjaringan aspirasi yang digelar Sudjatmiko, dia menyampaikan keluhannya.
"Biaya transportasi di Bekasi mahal sekali. Saya berharap ada transportasi umum yang gratis dan aman untuk warga, seperti JakLingko yang hanya menggunakan kartu dan semua perjalanan gratis," keluh Fini saat menyampaikan aspirasinya.
Sudjatmiko merespons keluhan tersebut, dengan mendorong Pemkot Bekasi mengambil langkah strategis mengatasi persoalan transportasi. Menurutnya, adopsi sistem seperti JakLingko bisa menjadi solusi efektif.
"Moda transportasi massal dengan sistem seperti JakLingko yang menggratiskan perjalanan bagi masyarakat bisa menjadi solusi efektif. Selain meringankan beban warga, hal ini juga bisa mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Kota Bekasi," tegas politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu di lokasi, Sabtu (26/7/2025).
Legislator asal Jawa Barat itu meyakini, integrasi layanan transportasi umum yang memadai akan memberikan dampak positif berlipat. Selain meningkatkan mobilitas masyarakat, sistem terintegrasi juga dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
"Integrasi layanan transportasi umum yang memadai akan membantu meningkatkan mobilitas, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, dan pada akhirnya menciptakan lingkungan yang lebih tertib serta ramah bagi pengguna jalan," jelas Sudjatmiko.
Dia menilai tingginya ongkos transportasi di Bekasi, disebabkan belum optimalnya integrasi moda transportasi umum di wilayah tersebut. Kondisi ini memaksa warga mengeluarkan biaya lebih besar untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
"Tingginya ongkos tersebut disebabkan oleh belum terintegrasinya moda transportasi umum secara optimal di wilayah Bekasi," ungkap anggota Komisi V DPR RI ini.
Usulan Sudjatmiko ini muncul di tengah upaya pemerintah pusat, dalam mendorong pengembangan transportasi umum massal di berbagai daerah. JakLingko yang telah beroperasi di Jakarta, terbukti efektif menekan biaya transportasi masyarakat sekaligus mengurangi kemacetan di ibu kota. (***)