MITRAPOS | BEKASI - Polemik limbah pabrik permen di wilayah Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi masih menjadi perhatian warga. Terutama mengenai keluhan aroma tak sedap dan air bersih yang terkontaminasi.
Ketua RW setempat, Saja, mengungkapkan keluhan warga, terkait dugaan limbah yang berasal dari pabrik permen yang masih menjadi isu selama bertahun-tahun, namun hingga kini belum terpecahkan.
Ia menceritakan, pihaknya telah menerima komplain dari warga terkait masalah tersebut. Bahkan, tiga rumah di wilayah pabrik sampai membuat sumur bor baru, karena sumur yang lama diduga terkontaminasi limbah.
"Kata warga, mereka bangun sumur baru karena airnya terkontaminasi dan aromanya tidak sedap, agak keruh, ketika terkena kulit juga gatal-gatal," jelas Saja kepada media pada Senin (5/6/2023).
Namun, Saja juga mengatakan bahwa persoalan ini telah disampaikan kepada anggota DPRD ketika melaksanakan Reses, dan telah melayangkan surat ke Kecamatan dengan tembusan Lurah Jatirangga, Babinsa, Bimaspol, dan Lembaga Permasyarakatan Masyarakat (LPM) setempat.
"Jadi, warga curiga limbah ini diduga dari pabrik permen bang, karena ada saluran got di depan pabrik yang meluap, dan menimbulkan aroma tidak sedap itu," ujarnya yang juga berharap berharap pemerintah segera menangani masalah ini secepatnya, agar tidak makin banyak warga yang terdampak.
Sementara itu, Camat Jatisampurna, Nata Wirya mengatakan bahwa pabrik tersebut sudah disidak oleh Satpol PP, namun belum ada informasi lebih lanjut, dan kedepannya akan ada sidak kelanjutan, hingga menindak tegas kegiatan yang merugikan masyarakat.
"Yang pasti kita akan tindak tegas kegiatan yang merugikan masyarakat, apalagi sudah ada keluhan dari masyarakat bang," tegasnya.
Perlu diketahui, Pabrik permen yang terletak di wilayah Kecamatan Jatisampurna tersebut dikatakan telah didirikan sekitar tahun 2010-an, dan Ketua RW setempat mengakui bahwa keluhan terkait bau tak sedap sudah ada sejak tiga tahun lalu.
(Pandu-Mitrapos)
ADVERTISEMENT