SOROT BERITA | BEKASI - Seribu lilin menyala berjajar di dalam kampus Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya), sebagai penghormatan untuk para korban jiwa yang berjatuhan, dalam rangkaian demonstrasi akhir Agustus hingga awal September 2025.
Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Ubhara Jaya, menggelar aksi damai dan solidaritas di kampus mereka, Kamis (4/9/2025).
Aksi yang dipimpin Rangga Pramudya ini menggabungkan doa bersama, tabur bunga, dan pembentangan banner berisi foto-foto korban yang meninggal dunia.
"Kami berdiri bersama rakyat untuk mengingatkan bahwa suara rakyat tidak boleh dibungkam dengan kekerasan," tegas Rangga, selaku Presiden BEM-KM Ubhara Jaya, dalam aksi tersebut.
Aksi simbolis ini muncul sebagai respons mahasiswa, terhadap jatuhnya korban jiwa dalam demonstrasi yang berlangsung sejak akhir Agustus. Mereka tidak hanya menyalakan lilin, tetapi juga membentangkan banner berisi aspirasi dan menampilkan foto-foto korban yang gugur.
Rangga menjelaskan, aksi ini bertujuan mengingatkan aparat keamanan, agar menjalankan fungsi melindungi rakyat dan menghentikan tindakan represif yang menimbulkan korban jiwa.
"Aksi ini menjadi simbol harapan mahasiswa akan masa depan demokrasi yang lebih baik dan aman," kata Rangga.
Selain mengenang korban, para mahasiswa juga menyampaikan pesan moral kepada masyarakat luas. Mereka menyerukan agar masyarakat menjaga ketertiban serta menghindari aksi anarkis, sehingga aspirasi dapat tersampaikan dengan damai dan bermartabat.
"Kami akan berkomitmen, untuk terus mengawal demokrasi serta memperjuangkan keadilan bagi seluruh korban, sebagai pengingat pentingnya perlindungan terhadap warga sipil dalam setiap aksi demonstrasi," paparnya.
Rangga menekankan, melalui aksi damai ini, mahasiswa ingin menunjukkan bahwa perjuangan aspirasi tidak harus berujung pada kekerasan dan korban jiwa.
"Demokrasi harus dijaga dengan cara yang bermartabat," pungkas Rangga.
Aksi yang berlangsung di dalam kampus ini dihadiri BEM-KM Ubhara Jaya, Keluarga Mahasiswa, dan sejumlah peserta aksi solidaritas lainnya. Suasana khidmat terasa ketika ratusan mahasiswa berdoa bersama sambil menaburkan bunga sebagai penghormatan terakhir. (***)