ISNU-IKA PMII Kota Bekasi Desak Usut Trans7 Soal Pesantren Lirboyo

17 Okt 2025 Admin
Dari kiri ke kanan: Ketua ISNU Kota Bekasi Ahmad Nurul Hadi, Pengasuh Ponpes An-Nawawi Berjan Purworejo KH Achmad Chalwani dan Sekretaris PC IKA PMII Kota Bekasi Beny Surya.

SOROT BERITA | BEKASI - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) dan Pengurus Cabang Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC IKA PMII) Kota Bekasi, mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menginvestigasi tayangan program Xpose Uncensored Trans7.

Desakan tersebut muncul atas tayangan menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Organisasi tersebut bahkan mengajak sarjana NU se-Indonesia, memboikot Trans7 dan produk-produk dalam grup CT Corp.

ADVERTISEMENT

Ketua ISNU Kota Bekasi, Ahmad Nurul Hadi mengatakan, tayangan tersebut melukai dunia pendidikan pesantren yang selama ini melahirkan guru-guru agama di Indonesia.

"Kami Sarjana NU Kota Bekasi mendesak Komisi Penyiaran Indonesia untuk segera melakukan investigasi dan evaluasi terhadap program tersebut," ujar Ahmad Nurul Hadi, yang akrab disapa Cak Nur, Jumat (17/10/2025).

Ia menegaskan, Ponpes Lirboyo bukan lembaga pendidikan biasa. Pesantren tersebut telah terbukti melahirkan ribuan alumni dan berkontribusi memajukan bangsa.

"Ponpes Lirboyo itu bukan ponpes kemarin sore yang sudah terbukti melahirkan ribuan alumni dan memajukan bangsa ini," kata Cak Nur.

Cak Nur bahkan mengajak seluruh sarjana NU di Indonesia, memboikot Trans7 beserta produk-produk yang tergabung dalam grupnya.

"Kami menyerukan kepada sarjana NU se-Indonesia untuk memboikot Trans7 dan produk-produk yang tergabung dalam corp-nya," imbunya.

Sementara itu, Sekretaris PC IKA PMII Kota Bekasi, Beny Surya, mempertanyakan proses riset dan penyuntingan sebelum penayangan program Xpose menjadi konsumsi publik.

"Bahayanya, tim program Xpose diduga tidak melakukan riset mendalam terlebih dahulu perihal materi program yang akan ditayangkan. Jangan karena rating tapi mengabaikan kode etik jurnalis," tegas Beny, yang akrab disapa Cole.

Dari pengamatan pihaknya, Cole menyatakan, cuplikan tayangan tersebut diduga diambil dari internet tanpa verifikasi kebenaran.

"Harusnya tim Xpose Trans7 melakukan pengkajian dan riset terlebih dahulu perihal materi yang akan ditayangkan. Tidak asal comot dan tayang saja," tegas Cole.

Merespons kontroversi tersebut, Direktur Utama Trans7 Atiek Nur Wahyuni menyampaikan permohonan maaf dalam rapat bersama pimpinan DPR, KPI, dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

"Kami Trans7 dengan segala kerendahan hati memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian dalam penayangan program Xpose Uncensored 13 Oktober 2025. Kami juga memohon maaf kepada segenap kiai dan keluarga, kepada para pengasuh santri, serta alumni pondok pesantren Lirboyo dan seluruh keluarga besar pondok pesantren di Indonesia," papar Atiek.

Atiek menjelaskan, Trans7 telah memutus kerja sama dengan rumah produksi tersebut pada 14 Oktober 2025. Program Xpose Uncensored juga telah dihentikan dari seluruh saluran penyiaran, baik televisi, media sosial, maupun platform digital resmi Trans7 lainnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah bersilaturahmi dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada pimpinan dan keluarga besar Ponpes Lirboyo. Pendiri CT Corp Chairul Tanjung juga dijadwalkan akan bersilaturahmi minggu depan.

"Agenda silaturahmi selanjutnya oleh Bapak Chairul Tanjung kepada keluarga besar pesantren Lirboyo Kediri telah dijadwalkan minggu depan," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil juga telah menyampaikan permohonan maaf terkait tayangan kontroversial tersebut.

Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurizal, meminta Komdigi dan KPI melakukan audit evaluasi terhadap izin hak siar Trans7.

"DPR RI meminta kepada Kementerian Komdigi dan Komisi Penyiaran Indonesia untuk bersama-sama melakukan audit mengevaluasi izin hak siar dari Trans7, seperti sebagaimana yang disampaikan Komisi Penyiaran Indonesia," ungkap Cucun. 

"Komdigi, KPI, dan seluruh pemerintah juga harus hadir merespons reaksi masyarakat terhadap tayangan Trans7 dengan memberikan sanksi yang tegas sesuai dengan hasil audit tadi antara Komdigi dan KPI," tambahnya.

Selain itu, perwakilan Lirboyo Jabodetabek, Agus Salim menilai, pondok pesantren memiliki peran penting dalam menciptakan generasi muda dengan adab dan perilaku yang baik.

"Kalau sudah tidak ada pesantren, saya tidak bisa jamin bangsa Indonesia mau bagaimana ke depannya, karena adab, akhlak sudah kita lihat terlebih di Jakarta, kita dididik di Lirboyo," pungkasnya.

Kontroversi tayangan Xpose Uncensored memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, terutama alumni dan simpatisan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Program tersebut dianggap tidak menghormati institusi pendidikan Islam yang berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa. (***)