SOROT BERITA | BEKASI - Di tengah hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW, kalangan wartawan se-Jabodetabek justru turun langsung ke jalan membagikan 100 nasi boks dan air mineral, kepada warga kurang mampu di Kabupaten dan Kota Bekasi.
Program Jumat Berkah Wartawan (PJBW) yang memasuki pekan ke-40 pada Jumat (5/9/2025) tersebut, menargetkan kaum rentan yang semakin banyak ditemui di jalanan akibat kondisi ekonomi yang belum membaik.
"Kami berbagi sambil melihat situasi di lapangan. Ternyata lebih banyak warga masyarakat di jalan-jalan yang membutuhkan," papar Agus Santosa, Admin dan Penanggung Jawab PJBW yang merupakan wartawan senior berkarier 30 tahun di Harian Poskota.
Demo Sepekan Lalu Berdampak Ekonomi
Tim PJBW menemukan fakta mengejutkan di lapangan. Pasca aksi demonstrasi sepekan sebelumnya, para pedagang kaki lima mengaku belum bisa maksimal mencari keuntungan. Kondisi serupa dialami pengamen jalanan dan driver ojek online yang mengeluh sepi penumpang.
Bang Ambon, ketua penggali kubur di TPU Bos Kebalen, Babelan, mengaku terbantu dengan kehadiran tim wartawan.
"Iya, meski sepekan sekali, PJBW dirasakan membantu. Di sini, kami ada 10 orang penggali kubur yang cuma mendapatkan honor bulanan," ucap bang Ambon.
Ibu Mardiah yang ditemani suami dan anak saat berada di jalan juga mengungkapkan kesulitan hidup sebagai pemulung.
"Sehari-hari hidup dari barang bekas. Belum tentu hasil pulungan barang-barang bekas bisa dijual ke pengepul," kata Bu Mardiah.
Berbeda dari biasanya, kali ini tim PJBW tidak menitipkan nasi boks ke masjid-masjid. Keputusan ini diambil karena penerima manfaat di jalan dinilai lebih banyak dan tepat sasaran.
Bang Rojali dan Bang Udin, satpam perumahan di Babelan, mengucapkan terima kasih karena sering didatangi tim.
"Nasi boks dan air mineral botol bermanfaat untuk makan siang setelah salat Jumat," ujar keduanya.
Ibu Marita dan putrinya Sarti yang hidup dari mengamen sambil membawa salon kecil juga mendapat bantuan. Begitu pula Ibu Samaan, yang mengamen dengan kostum badut dan Pak Eko dengan kostum kuda lumping, di kawasan Stasiun Bulan-bulan dan Perumahan Sumarecon.
Target 52 Pekan Berturut-turut
Program yang dikomandoi Agus Santosa ini telah menyasar berbagai kalangan, mulai dari Bang Ahmad (penjual buah lontar), Pak Zainal (pemulung), hingga Bang Ronny (penjaga penitipan motor).
Nenek Daiah dan Bang Karto (tukang permak Levis) bersama puluhan rekannya di Perumahan Duta Harapan, Bekasi Kota, juga tak luput dari perhatian. Termasuk puluhan penerima manfaat yang biasa berkumpul di depan pintu gerbang Perumahan Taman Kebalen Indah.
Sementara itu, Yon Parjiono dan Kelana Muda, wartawan senior yang menjadi penasehat PJBW, terus memberikan semangat agar program berbagi ini bisa mencapai pekan ke-52 pada akhir Desember 2025.
Jangkauan Diperluas
Selain wilayah Bekasi, PJBW juga pernah menyasar Jakarta dan Bogor. Ke depan, program ini diharapkan bisa diperluas ke Depok dan Tangerang untuk menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan.
"Dari 100 nasi boks dan air mineral yang tersedia, masih kurang jika untuk memenuhi berbagi di jalan-jalan. Ini menunjukkan betapa banyaknya warga yang membutuhkan bantuan," pungkas Agus.
Program ini menjadi bukti kepedulian kalangan pers terhadap sesama, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih sulit bagi masyarakat kelas bawah. (***)